Erlass Prokreatif Indonesia

A+ R A-

STOP BULLYING!! STAND UP.. SPEAK UP!! SMAN 97 JAKARTA

E-mail Print PDF

SOGA CSR  (Community Social Responsibility) bekerja sama dengan  Erlass Prokreatif yang merupakan bagian dari  PT. Penerbit Erlangga, pada tanggal 17 Juni 2019 mengadakan sebuah seminar dengan judul: “STOP BULLYING!! STAND UP!! SPEAK UP!! kepada siswa/i  SMAN 97 Jakarta yang berlokasi di Jln. Brigif II, Kecamatan Jagakarsa,Ciganjur, Jakarta Selatan dengan narasumber  Ibu Vivi sebagai perwakilan dari Ibu Hanlie Muliani dari Tim SOA atau Sahabat Orang Tua dan Anak (Parenting & Education Support Center) dengan timnya yang berjumlah  4 orang.

Seminar dihadiri 80 siswa/i Ikut terlibat pihak kesiswaan Ibu Endang sebagai humas untuk para peserta seminar serta siswa/i OSIS untuk menyiapkan kelas untuk persiapan seminar.

Acara berlangsung secara interaktif dimana narasumber memulai dengan memberikan deskripsi fisik seorang pelajar yang berumur 15 – 16 tahun. Tujuannya   agar para siswa dapat menggambarkan dan membayangkan tokoh fiksi. Selanjutnya mereka juga menjelaskan perbedaan Bullying berdasarkan gender atau jenis kelamin.

Pengertian dari Bullying atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan penindasan, perundungan, perisakan, atau pengintimidasian adalah suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan dengan cara menyakiti dalam bentuk fisik, verbal atau emosional/psikologis oleh seseorang atau kelompok yang merasa lebih kuat kepada korban yang lebih lemah fisik ataupun mental secara berulang-ulang tanpa ada perlawanan dengan tujuan membuat korban menderita.

Para siswa diajak  berdiskusi interaktif namun tidak untuk mencari kelemahan teman sebayanya. Mereka diarahkan untuk fokus   berbicara dari sisi kemanusiaan, dimana jika dalam diri seseorang sudah memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi maka  dia pasti berfikir seribu kali untuk melakukan pembullyan terhadap sesama. Dalam seminar ini diharapkan para siswa tidak mengatasnamakan kegiatan yang berawal dari kata “Hanya Iseng” menjadi alasan untuk menindas atau mengintimidasi, karena perbuatan iseng hanya menyenangkan bagi pelaku, tapi merugikan si korban. Segala bentuk ancaman dapat membuat korban menjadi takut dan trauma untuk menghadapi dunia sekolahnya.

Di akhir acara, seminar yang yang berlangsung selama 2,5 jam ini  ditutup dengan pesan dari narasumber untuk menghargai  kelebihan dan kekurangan diri atau individu lainnya, serta membiasakan menggunakan bahasa positif dalam berkomunikasi dengan orang-orang sekitarnya,

Jadi Stop Bullying dan ciptakan lingkungan sekolah yang menyenangkan dan  berprestasi ya, teman-teman!